Senin, 25 Mei 2015

Ketika stroke harus operasi


Sekali lagi tidak mudah membuat keputusan bahwa seorang penderita stroke harus operasi. Setiap dokter kadang memiliki pandangan yang berbeda terhadap suatu kasus stroke. Beberapa pertimbangan umum akan kita bicarakan disini.
Secara umum penderita stroke harus dilakukan operasi jika memenuhi indikasi operasi dan kondisi badannya memungkinkan. Indikasi ini diperoleh dengan pemeriksaan kondisi klinis penderita stroke dan dengan melihat hasil CT Scan kepala.

Penurunan kesadaran.
Dokter akan memantau kondisi kesadaran penderita stroke. Untuk memudahkan pemantauan stroke digunakan skala sehingga nilai kesadaran dapat ditentukan dan diikuti perkembangannya dari waktu ke waktu. Skala yang paling sering digunakan adalah GCS (Glasgow Coma Scale). GCS ini dilakukan dengan penilaian mata, respon tangan, dan bicara. Nilainya dapat dilihat dibawah ini :

Respon Mata
Respon Gerakan
Respon Suara
4
Membuka mata spontan, sadar lingkungan
6
melakukan gerakan sesuai perintah
5
Berbicara normal, komunikasi nyambung
3
Membuka mata dengan perintah, lebih banyak tertidur
5
melakukan gerakan melokalisir nyeri
4
mengeluarkan kalimat tidak beraturan
2
Membuka mata dengan rangsang nyeri yang kuat
4
melakukan gerakan untuk menghindar nyeri
3
mengeluarkan kata tidak beraturan
1
tidak dapat membuka mata
3
Gerakan fleksi tidak normal
2
hanya mengeluarkan suara


2
Gerakan ekstensi tidak normal
1
tidak ada suara


1
Tidak ada gerakan


Dengan metode ini pada orang normal dengan kesadaran penuh akan memiliki nilai 15. Sedangkan paling rendah memiliki nilai 3. Pada kondisi GCS 3 seseorang sudah tidak dapat membuka mata, tangan tidak ada gerakan, serta tidak ada respon suara lagi. Jika sudah sampai pada kondisi ini biasanya sangat sulit untuk dilakukan pertolongan.
Sejak penderita masuk, penderita stroke akan dinilai dan dipantau kondisi kesadarannya. Penilaian dengan metode ini memungkinkan untuk memantau dengan cermat perkembangan kesadaran pasien. Penilaian kuantitatif memudahkan untuk melihat apakah kondisi kesadaran naik atau turun. Secara umum penilaian nilai kesadaran 2 poin dari kondisi awal merupakan kondisi yang mengancam dan sering mengharuskan untuk dilakukan tindakan untuk menyelamatkan nyawa.
Penilaian kesadaran juga memberi gambaran keberhasilan tindakan yang akan dilakukan. Semakin tinggi nilai GCS, semakin bagus hasil tindakan yang dilakukan, karena otak belum memiliki tingkat cedera yang parah. Beberapa penderita yang memiliki nilai GCS rendah, 5 atau kurang, biasanya memiliki hasil yang jelek, sehingga kalaupun ada indikasi untuk dilakukan operasi, sering tidak dilakukan operasi karena hasilnya akan sama saja. Pada kondisi ini operasi tidak dapat membantu lagi.

Selain kondisi klinis penderita, harus dilakukan pemeriksaan penunjang lain untuk mengetahui kondisi yang terjadi di dalam otak. Pemeriksaan CT Scan sangat membantu untuk mengetahui kondisi perdarahan dalam otak akibat stroke. Dari hasil CT Scan kepala akan terlihat jumlah perdarahan dan juga kondisi lain yang merupakan indikasi operasi.
Jumlah perdarahan
Banyaknya perdarahan menunjukkan besarnya penekanan pada otak akibat perdarahan itu. Semakin banyak jumlah perdarahan, semakin besar ancaman yang diberikan. Karena otak berada dalam ruang tertutup, maka jika terdapat perdarahan akan menyebabkan penekanan pada otak. Untuk itu perlu segera diangkat agar otak tidak makin tertekan. Semakin cepat diangkat semakin cepat otak terbebas dari tekanan.
Jumlah perdarahan yang harus diambil masih terdapat perbedaan, sebagian besar berpendapat jumlah perdarahan 30 cc atau lebih adalah jumlah perdarahan yang harus diambil, dimana jumlah perdarahan lebih dari 50 cc memiliki keharusan kuat/mutlak memiliki keharusan harus dioperasi. Pada otak kecil memiliki jumlah perdarahan yang berbeda lagi, dimana perdaran lebih dari 10 atau 15 cc mengharuskan untuk dilakukan tindakan.
Pergeseran garis tengah.
Secara normal otak simetris, kanan dan kiri memiliki bentuk yang sama. Antara otak kanan dan kiri terdapat bangunan yang memisahkan otak, bangunan ini kita sebut sebagai septum pelucidum yang pada kondisi normal terletak persis di tengah. Secara teknis septum pelucidum ini sering dibilang sebaga garis tengah. Jika ada perdarahan stroke pada salah satu sisi, maka garis tengah ini akan terdorong kearah berlawanan dengan lokasi perdarahan. Semakin banyak perdarahan semakin besar pendorongan yang terjadi. Pergeseran garis tengah lebih dari 5 mm merupakan indikasi kuat untuk segera dilakukan tindakan. Selain menggambarkan besarnya tekanan yang dihadapi otak, pergeseran garis tengah juga menunjukkan adanya ancaman herniasi, yaitu masuknya bagian otak ke ruangan lain melalui ruang kosong di otak. Jika sudah terjadi herniasi maka sudah sangat susah untuk ditolong.
Kodisi penekanan pada otak
Kondisi penekanan di otak dapat dilihat dengan melihat bangunan otak di CT Scan. Ruang kosong di otak seperti pada ventrikel yang mengecil, batas-batas antara sulcus dan girus otak yang tidak jelas menunjukkan adanya penekanan hebat di otak. Kondisi penekanan yang hebat dapat terjadi karena banyaknya jumlah perdarahan atau karena adanya pembengkakan otak akibat metabolisme otak yang terganggu.
Gambaran aliran cairan otak.
Salah satu lokasi yang menjadi letak perdarahan stroke adalah ventrikel. Suatu ruangan di tengah otak yang menjadi tempat produksi dan aliran cairan otak. Jika terjadi stroke perdarahan pada lokasi ini maka akan mengganggu aliran cairan otak. Pada gambaran CT scan akan terlihat pelerbaran ruang ventrikel dengan kondisi pembengkakan jaringan otak di sekitarnya. Ini yang disebut hidrosefalus. Pada kondisi tertentu hidrosefalus ini membutuhkan penanganan dengan mengalirkan cairan otak ke agar otak tidak makin tertekan.

Banyak faktor yang harus dipertimbangkan untuk mengambil keputusan yang terbaik untuk memberikan penangangan yang terbaik agar diperoleh hasil terbaik pada penderita stroke.
diskusi bedah saraf
Comments
0 Comments

0 komentar: